Alat Tes Kelenturan (Flexibility)
Sabtu, 07 September 2013
2
komentar
Kelenturan atau
flexibility sering diartikan sebagaia kemampuan seseorang untuk mengeerakkan
tubuh atau bagian-bagian dalam satu ruang gerak yang seluas-luas mungkin, tanpa
mengalami cedera pada persendian dan otot sekitarnya persendian. Olaeh karena
kelenturan ini berpangkal pada luas gerak bagian tubuh di sekitar persendian
tertentu, maka kebutuhan akan tarap kelenturan ini akan berbeda-beda pada tipa
cabang olahraga. Contohnya kelenturan yang dibutuhkan untuk cabang senam akan
lebih besar dibandingkan cabang renang. Dalam hal ini yang menjadi masalah
utama sama, yaitu tarf mana yang baik atau buruk bagi suatu persendian untuk
kegiatan olahraga tertentu. Berbagai study menungkapkan bahwa anak wanita lebih
baik tingkat kelenturannya dari pada anak laki-laki. Ada kekhawatiran orang
awam bahwa weight training dapat menyebabkan kekakuan otot sehingga
mengurangi kelenturan-kelenturan persendian. Kusunitz dan Keeney (1958)
menyatakan bahwa weight training tidak akan mengurangi kelenturan persendian.
Kekakuan otot tidak akan terjadi apabila dalam melaukan weight training gerakan
dilentukkan sepenuhnya sesuai dengan ruang gerak maksimum pada sendi yang
bersangkutan. Perkembangan kelenturan seseorang itu mulai usia kanak-kanak
hingga dewasa.
Contoh-contoh
latihan kelenturan antara lain adalah sebagai berikut:
- Latihan mencium lutut dalam posisi duduk pada gerakan senam lantai.
Latihan ini
ditujukan untuk melatih kelenturan otot punggung.
- Latihan mencium lutut dalam posisi berdiri pada gerakan senam lantai.
Latihan ini
ditujukan untuk melatih kelenturan otot punggung dan pinggang.
- Latihan mencium lantai pada posisi duduk dengan kaki terlentang pada gerakan senam lantai.
Latihan ini
bertujuan untuk melatih kelenturan otot punggung dan pinggang.
- Latihan berbaring kangkang.
Latihan ini
bertujuan untuk melatih kelentukan otot pinggang.
- Latihan kayang.
Latihan kayang
bertujuan untuk melatih kelentukan otot perut, punggung, dan pinggang.
- Latihan sikap cobra.
Latihan sikap
cobra dalam senam dapat dilakukan untuk melatih kelenturan otot pinggang.
- Latihan splits.
Latihan splits
sangat penting digunakan untuk melatih kelenturan otot selangkangan.
Bentuk-Bentuk
Latihan Kebugaran Jasmani
a. Latihan
Kekuatan
1) Hakikat
Latihan Kekuatan
Kekuatan adalah
kemampuan otot untuk melakukan kontraksi guna membangkitkan ketegangan terhadap
suatu tahanan. Kekuatan otot adalah komponen yang sangat penting guna
meningkatkan kondisi fisik secara keseluruhan.
2)
Bentuk-Bentuk Latihan Kekuatan, Antara Lain :
a) Latihan
Kekuatan Otot Lengan
(1)
Tujuannya : Menguatkan otot lengan
(2) Cara
melakukannya :
(a) Mula-mula
sikap badan jongkok, kedua kaki sedikit rapat, kedua
tangan lurus
berada diantara kedua paha mendekati lutut, telapak
tangan terbuka,
dan menumpu pada lantai
(b) Kemudian
sentuhkan paha kebagian dalam dekat dengan tangan
(c) Lalu
angkatlah kedua kaki ke atas secara perlahan-lahan hingga lepas
dari lantai,
siku dapat berfungsi sebagai penahan pada paha
(d) Sikap ini
dipertahankan selama 5 sampai 8 detik
b) Latihan
kekuatan otot lengan ( push-up)
(1) Tujuannya :
Menguatkan otot lengan
(2) Cara
melakukannya :
(a) Mula-mula
tidur telungkup, kedua kaki dirapatkan lurus di belakang,
ujung kaki
bertumpu pada lantai
(b) Kedua
telapak tangan di samping dada, jari-jari tangan menunjuk ke
depan dan kedua
siku ditekuk
(c) Kemudian
angkatlah badan ke atas hingga kedua tangan lurus, badan
dan kaki
merupakan satu garis lurus
(d) Lalu badan
diturunkan kembali, dengan jalan membengkokkan kedua
sikut, badan
dan kedua kaki tetap lurus dan tidak menyentuh lantai
(e) Gerakan ini
dilakukan berulang-ulang selama 15-30 detik
c) Latihan
Kekuatan Otot Perut ( sit-up )
(1) Tujuannya :
Menguatkan otot perut
(2) Cara
melakukannya )
(a) Mula-mula
tidur terlentang, kedua lutut ditekuk, dan kedua tangan
diletakkan di
belakang kepala
(b) Kemudian
badan diangkat ke atas, hingga dalam posisi duduk, kedua
tangan tetap
berada di belakang kepala
(c) Gerakan ini
dilakukan sebanyak-banyaknya (15-30 detik)
b) Latihan
Kelentukan ( Fleksibilitas )
1) Hakikat
Latihan Kelentukan
Kelentukan
diartikan sama dengan keleluasan atau kemudahan gerakan, terutama pada
otot-otot persendian. Latihan kelentukan atau fleksibilitas bertujuan agar
otot-otot pada sendi tidak kaku dan dapat bergerak dengan leluasa, tanpa ada
gangguan yang berarti.
2)
Bentuk-Bentuk Latihan Kelentukan, Antara Lain :
a) Latihan
Kelentukan Otot Leher
(1) Tujuannya :
Melatih persendian dan otot leher kea rah depan dan ke samping
(2) Cara
melakukannya :
(a) Mula-mula
berdiri tegak dengan posisi kaki dibuka selebar bahu, kedua
tangan di
pinggang dan pandangan ke depan.
(b) Kemudian
miringkan kepala ke kiri dan ke kanan ( 2 × 4 hitungan )
(c) Anggukkan
kepala ke bawah dan ke atas ( 2 × 4 hitungan )
(d) Tengokkan
kepala ke kiri dan ke kanan ( 2 × 4 hitungan )
(e) Setelah itu
putarkan kepala ke arah kanan sebanyak 8 hitungan dan
kemudian
putarkan kepala ke kiri sebanyak 8 hitungan
b) Latihan
Kelentukan Otot Pinggang
(1) Tujuannya :
Meluaskan gerakan pada persendian dan otot pinggang dan
melenturkan
otot-otot bagian pinggang
(2) Cara
melakukannya :
(a) Mula-mula
berdiri tegak, kedua kaki dibuka selebar bahu, kedua
tangan di
atas pinggang dan lakukan dengan membengkokkan
sederhana ke
samping kiri dan kanan, secara bergantian
(b) Letakkan
tangan di atas kepala, telapak tangan rapat, lengan lurus dan
ulangi dengan
membengkokkan ke samping dan lakukan lagi ke sisi
yang berlawanan
(c) Letakkan
lengan di atas pinggang dan lakukan putaran batang tubuh
(d) Ulangi
putaran batang tubuh
c) Latihan
Kelentukan Sendi Pinggul
(1) Tujuannya :
Melenturkan sendi dan otot pinggul
(2) Cara
melakukannya :
(a) Mula-mula
berdiri tegak, kedua kaki dirapatkan dan kedua tangan lurus
di atas
kepala
(b) Kemudian
ayunkan kedua belah lengan dari bawah dengan cara
menekukkan
lutut sampai bengkok, lalu dilanjutkkan / digerakkan
sampai ke atas
kelapa
(c) Gerakan ini
dilakukan secara berganti-gantian dari atas ke bawah dan
sebalikknya
d) Latihan
Kelentukan Sendi Lutut
(1) Tujuannya :
Menguatkan persendian lutut
(2) Cara
melakukannya :
(a) Mula-mula
berdiri tegak, kemudian letakkan salah satu kaki berada di
depan dan
kaki yang lain di belakang dengan lutut kaki yang berada di
depan ditekuk
(b) Kedua
telapak tangan menapak / bertumpu di lantai, sejajar dengan
kaki yang di
depan
(c) Kemudian
rengutkan pinggul ke bawah berulang-ulang dengan
menggunakan
pergantian posisi kaki
(d) Gerakan ini
dilakukan ke depan dan ke belakang
e) Latihan
Kombinasi Gerakan Sendi Pinggul, Pinggang dan Lutut
(1) Tujuannya :
Koordinasi gerakan sendi pinggul, pinggang dan lutut
(2) Cara
melakukannya :
(a) Mula-mula
berdiri tegak, kedua kaki dirapatkan dan kedua tangan di
samping badan
(b) Kemudian
bungkukkan badan ke depan, kedua kaki lurus, kepala
ditundukkan dan
telapak tangan menyentuh tanah
(c) Lalu
hitungan kedua, berjongkok, tumit diangkat dan kedua tangan
lurus ke depan
sejajar dengan bahu
(d) Hitungan
ketiga, kembali ke posisi yang pertama
(e) Pada
hitungan keempat, lentingkan badan ke belakang, kepala
tengadah ke
atas
(f) Gerakan ini
dilakukan berulang-ulang
f) Latihan
Kelentukan Pergelangan Tangan
(1) Tujuannya :
Melemaskan persendian otot tangan
(2) Cara
melakukannya :
(a) Berdiri
tegak kaki dibuka selebar bahu
(b) Kedua
tangan lurus di depan berpegangan tangan dengan posisi jari
merapat
di antara jari tangan kanan dan kiri
(c) Kemudian
putarkan pergelangan jari-jari tangan tersebut, sehingga
kedua telapak
tangan menghadap ke atas kepala
- B. Tujuan Pokok dari Latihan
Tujuan pokok dari latihan adalah prestasi maksimal di samping kesehatan
serta kesegaran jasmani bagi atlet. Sesuai dengan tujuannya maka urutan
penekanan latihan sebagai berikut :
- Pembentukan kondisi fisik (Phesical build up).Unsur-unsur yang harus di bentuk dan dikembangkan meliputi.
- Kekuatan (stregth)
- Kecepatan (speed)
- Daya tahan (endorance)
- Kelincahan (agelity)
- Kelentukan (flexibility)
- Kecepatan (accurancy)
- Keseimbangan dan koordinasi
- Pembentukan Teknik (Technical Build Up)
- Pembentukan Taktik (Tactical Builp Up)
- Pembentukan Mental (Mental Build Up)
- Pembentukan Kematangan Juara
- C. Beban Latihan (Loading)
Beban latihan atau disebut juga bahan latihan atau loading adalah
suatu bentuk-bentuk latihan jasmani dan rohani atlet guna mencapai prestasi olah
raga. Bentuk-bentuk latihannya dapat dilakukan dengan berbagai cara :
jari-senam-angkat besi-eross eouentry dsb.
Dua macam pengertian tentang beban latihan dapayt dibedakan sebagai beikut
:
- 1. Beban Luar (outer load)
Merupakan bebna latihan yang langsung dapat dilihat secara nyata. Beban
luar dapat ditandai dengan adanya sifat-sifat dari beban, itu sendiri, misalnya
:
- Insentif latihan
- Volum latihan
- Lamanya latihan
- Rhytmo latihan dsb
- 2. Beban Dalam (inner load)
Merupakan beban latihan yang mempunyai pengaruh langsung terhadap
fisiologis dari atlit. Jadi sebenarnya beban dalam adalah bebas luar yang
dikenakan terhadap atlit yang memberikan pengaruh terhadap kenaikan denyut
nadi.
- D. Ciri-ciri Latihan
- Intensity : merupakan ukuran kesungguhan dalam melakukan latihan yang betul pelaksanaannya.
Misalnya :
- Jumlah bebas dalam latihan kekuatan.
- Kecepatan dalam hari pada jarak yang telah ditentukan.
- Jarak dalam latihan lempar.
- Tinggi dalam latihan lompat dsb.
Apabila kita dapat menjalankan secara penuh sesuai dengan kemampuan ini
berarti kita menjalankan intensity 100% (maksimal). Tingkat intensity
dapat dibedakan :
100 % atas lebih (110%) - super maximal
100%
penuh
- maxsimal
80% s/d
99%
- sub maximal
60% s/d
79%
- medium
59% s/d ke
bawah –
law (rendah)
- Volume : jumlah beban yang dinyatakan dengan satuan jarak, waktu, berat, jumlah beban latihan.
- Duration : lamanya waktu latihan seluruhnya (penuh) setelah dikurangi dengan waktu yang dipergunakan untuk istirahat.
- Frequency : beberpa kali suatu latihan dilakukan setiap minggunya : dua kali, tiga kali atau enam kali. Cepat dan lambatnya suatu latihan dilakukan setiap set atau setiap elemen latihan juga merupakan frequency. Seringnya ulangan yang dilakukan setiap set atau elemen latihan disebut : density.
- Ritme : merupakan irama dari latihan, misalnya : berta dan ringannya suatu latihan atau tinggi rendahn ya latihan.
- E. Bentuk-bentuk Latihan Kondisi Fisik
Ada berbagai bentuk latihan kondisi fisik antara lain :
- 1. Fartlek
Fartlek adalah bentuk latihan yang dilakukan dengan lari jarak jauh seperti halnya
pada cross country. Bentuk latihan in iberasal dari Swedia yang berarti
“spee play” atau bermain-main dengan kecepatan, waktu, latihan tidak
dibatasi tetapi atlit bebas melakukan latihan ini dengan berbagai variasi
bentuk lari sesuai dengan medianya. Sebaiknya untuk latihan fartlek ini
dipilihnya latihan (medan) yang mempunyai pemandangan indah sedikit rintan gn
dengan lintasan yang berbeda-beda :
lumpur-keras-terjal-turun-pasir-rumput-salju atau lainnya.
Pemandangan yang indah akan menyebabkan atlit lupa akan kelelahan sehingga
dengan bebas melakukan latihannya. Coch ataupun atlitnya sendiri dapat
menentukan bentuk larinya maupun lamanya latihan.
Kecepatan bentuk lari dapat diatur dengan berbagai variasi, misalnya (costa
holmen) :
- Mulai dengan lari lambat 5-10 menit.
- Kecpatan yang konstan dan cukup tinggi.
- Jalan cepat (istirahat aktif).
- Lari lambat-lambat diselingi lari yang makin lama makin cepat (win sprin).
- Lari lambat-lambat diselingi 3-4 langkah mendadak cepat.
- Naik bukit dengan kecepatan tinggi.
- Lari dengan tempo yang cepat (pace) selama 1 menit
Tujuan latihan sama dengan cross country terutama untuk daya tahan
atau stamina. Bentuk latihan in baik sekali dilakukan pada periode persiapan
atau bahkan pada periode latihan
- 2. Internal Trainning
Pada khir0akhir ini sistem latihan interfasi mulai digunakan untuk semua
cabang olah raga : atletik, balap sepeda, mendayung, dan macam-macam permainan.
Interval trainning merupakan bentuk latihan yang diselingi dengan istirahat
tertentu (intervasi). Bentuk latihan in pada mulanya ditemukan oleh
seorang dokter yang juga coach atletik dari Jerman : dr. Woldemar
Cersshler.
Interval trainning merupakan penyempurnaan dari fartlek dengan
memebrikan koreksi secara teliti dalam : menentukan jarak, istirahat, banyaknya
ulangan (repetation) dan waktu latihan. Latihan interval juga
menggunakan prinsip penambahan beban latihan.
Contoh :
- Jarak lari ditentukan: 1600 m (4 kali keliling lintasan lari.
- b. Ulangan (repetition) : 4 kali, berarti 4 X 400m.
- c. Waktu untuk menempuh jarak (400 m): 90 detik.
- d. Waktu istirahat (recovery interval): 120 detik.
Untuk lari pertama latian boleh digunakan ulangan 2-3 kali terlebih dahulu,
kemudian untuk seterusnya 4 kali ulangan. Atlit diharuskan menempuh jarak 400 m
dengan waktu 90 detik, kemudian jalan selama 120 detik, baru kemudian lari
untuk putaran kedua, istirahat lagi dan seterusnya sampai selesai 4 x 400 m lari.
Demikianlah untuk seterusnya latihan dilakukan akan tetapi waktu istirahat
makin lama makin di kurangi dari 120 detik menjadi 90 – 60 – 50 detikdan
setrerusnya sampai tujuan akhir tercapai yaitu lari 4 x 400 m tanpa istirahat =
1600 m.
Untuk memper berat latihan disamping pengurangan waktu istirahat dapat pula
dengan meningkatkan bentuk istirahat dari jalan, jalan cepat atau lari-lari
kecil. Cara meningkatkan beban dapat pula dengan memperberat salah satu dari
faktor – faktor di atas dikombinasikan, misalnya:
- Jarknya yang ditambah.
- Ulangan yang diperbanyak.
- Waktu dipercepat.
- 3. Aerobik
- a. Arti dan tujuan
Yang dimaksud dengan aerobik adalah suatu sistem altihan yang mendorong
kerja jantung, darah, dan paru-paru untuk periode waktu yang cukup untuk
menghasilkan perbaikan-perbaikan dan keadaan tubuh.
Perbaikan-perbaikan tersebut antara lain :
1) Bertambah kuatnya oto-otot pernapasan
untuk memungkinkan aliran udara yang cepat ke dalam dan keluar paru-paru.
2) Bertambah kuatnya jantung untuk memompa
lebih banyak darah dan oksigen pada tiap denyutan.
3) Menambah kuat oto-otot diseluruh tubuh.
Jadi, dengan aerobik, kita akanmendapatkan suatu pengaruh yang menuju pada
perbaikan-perbaikan ataupun dapat melawan penyakit-penyakit teetentu
diantaranya sakit jantung, sakit paru-paru, dapat menambah kesegaran
jasmani,merugah sikap tubuh menjadi lebih tegap dan mental yang baik, menambah
lebih waspada, percaya pada diri sendiri, mempercantik wajah serta untuk
melawan penyakit-penyakit yang lainnya. Jadi, aerobik dapat berfungsi sebagai
obat dan untuk mempetinggi daya tahan dari seranganp-serangan penyakit.
- b. Program aerobik
Sebelumnya memulai program aerobik, kita harus mengklasifikasikan diri
dalam suatu kategori bagaimana keadaan kondisi kita pada saat sekarang. Dengan
bermacam-macam tes kita akan mengetahui apakah tubuh kita ini dalam kondisi
yang baik (segar) atau kondisi fisik yangkurang baik. Sudah barang tentu bila
kondisi kita ternyata baik, pasti kita akan mempertahankan bahkan ditingkatkan
dan bila ternyata kurang baik kita beruaha untuk memperbaiaki.
Dari macam-macam tes yang ada maka tes 12 menit adalah salah satu jenis tes
yang mudah dilaksanakan oleh semua orang dan biayanya pun sangat murah. Tes 12
menit dilakukan dengan berlari-lari di lapangan, di jalan atau tempat-tempat
yang memuingkinkan untuk mengukur jarak tempuhnya. Dalam lari in kita diperbolehkan
untuk berjalan kaki bila kita lelah/ capai. Hindarilah memaksa diri untuk
mendapatkan suatu nilai dimana dengan cara itu badan kita menjadi letih.
Bila waktu 12 menit telah habis maka kita harus segera memberi tanda pada
titik yang kita capai. Bila hal ini dilakukan di jalan, kita dapat mengukur
jarak yang ditempuh dengan speed meter mobil atau sepeda motor atau
melihat tanda yang telah ditentukan bila hal ini dilakukan di lapangan.
Bila tes 12 menit ini masih dianggap susah karena dilakukan secara beramai-ramai
(massal) berhubungan dengan cara mengukurnya, bentuk tes yang lebih praktis
adalah dimana jaraknya yang ditentukan (1,5 mil=2,4 km), kemudian orang yang
dites disuruh menempuh jarak tersebut dengan berlari dan berjalan. Waktu yang
ditempuh dihitung dengan arloji atau stopwatch, tingkat kesegarannya
dapat dilihat dalam tabel di bawah ini.
Norma/kriteria Kelenturan
Umur
Tahun
|
Kategori
Kesegaran
|
Hasil Tes 12 Menit (km)
|
Hasil Tes 2,4 Menit (km)
|
||
Di bawah 30
|
I. Sangat kurang
II. Kurang
III. Sedang
IV. Baik
V. Baik sekali
|
||||
30-39
|
|||||
40-49
|
|||||
e atas
|
Bila kita sudah mengetahui kategori yang kita miliki, program latihan harus
disesuaikan dengan kategori kita masing-masing. Program latihan dapat
dilakuakan dengan bermacam-macam bentuk misalnya jalan kaki, lari di tempat,
lari, bernang, bersepeda, basket ball, dan lain-lain cabang olah raga. Akan
tetapi, jenis latihan yang paling murah dan dapat dilakukan oleh seluruh
lapisan masyarakat adalah lari.
Tes 12 menit juga menunjukkan kepada kita dengan tepat berapa minggu waktu
yang diperlukan serta berpa banyak latihan olah raga yang harus dilakukan
setiap minggu untuk dapat mencapai nilai 30 setiap minggu. Setelah kita mampu
memperoleh nilai cukup ini, nilai 30 setiap minggu yang kita peroleh sudah
cukup untuk memelihara kondisi tubuh yang baik.
http://nannesta.blogspot.com/2012/01/perbedaan-kelentura-dengan-kelentukan.html
Artikel terkait
:
TERIMA KASIH ATAS KUNJUNGAN SAUDARA
Judul: Alat Tes Kelenturan (Flexibility)
Ditulis oleh Berman HS
Rating Blog 5 dari 5
Semoga artikel ini bermanfaat bagi saudara. Jika ingin mengutip, baik itu sebagian atau keseluruhan dari isi artikel ini harap menyertakan link dofollow ke https://vanbolon.blogspot.com/2013/09/alat-tes-kelenturan-flexibility.html. Terima kasih sudah singgah membaca artikel ini.Ditulis oleh Berman HS
Rating Blog 5 dari 5