Analisis Cabang Olahraga Karate
Sabtu, 07 September 2013
0
komentar
I.LATAR BELAKANG
Karate adalah seni bela diri yang berasal dari Jepang. Seni bela diri
karate dibawa masuk ke Jepang lewat Okinawa. Pertama namanya seni bela diri adalah “Tote” yang berarti
seperti “Tangen China”. Bila karate dimasuk Jepang, sensei Funakoshi, mengubah
kanji Okinawa (tote) dalam kanji Jepang ke kata ‘karate’. Karate terdiri dari
atas dua kanji. Yang pertama adalah ‘Kara’ 空 dan berarti ‘kosong’.
Dan yang kedua, ‘te’ 手, berarti ‘tangan'. Yang dua kanji bersama
artinya “tangan kosong” 空手.
Asas karate adalah sama. Namun terdapat beberapa jenis gaya karate yang utama yaitu:
1. (Shotokan) 2. (Goju-Ryu) 3. (Shito-Ryu) 4. (Wado-Ryu) 5. (Kyokushin)
Latihan dasar karate terbagi tiga seperti berikut:
Asas karate adalah sama. Namun terdapat beberapa jenis gaya karate yang utama yaitu:
1. (Shotokan) 2. (Goju-Ryu) 3. (Shito-Ryu) 4. (Wado-Ryu) 5. (Kyokushin)
Latihan dasar karate terbagi tiga seperti berikut:
Kihon,
yaitu latihan teknik-teknik dasar karate seperti teknik memukul, menendang dan
menangkis.
Kata,
yaitu latihan jurus atau bunga karate.
Kumite,
yaitu latihan bela diri atau tempur.
Pada zaman sekarang karate juga dapat dibagi
menjadi aliran tradisional dan aliran olah raga. Aliran tradisional lebih menekankan aspek bela diri dan teknik
tempur sementara aliran olah raga lebih menumpukan teknik-teknik untuk
pertandingan olah raga.
II.RUMUSAN MASALAH
A.pertimbangan –pertimbangan teknis
Didalam
karate ada landasan gerakan Karate tidak menggunakan senjata. Karena menurutnya
Tuhan telah memberikan senjata kepada manusia, yaitu tangan, kaki, dan otak. ”
Jadi kita memuliakan Tuhan dengan optimal lewat bagian-bagian tubuh yang kita
olah menjadi senjata,” tambahnya.
Dalam
dunia Karate, dikenal pukulan semacam Lukite’ yang berupa ”tusukan” tangan yang
mengarah ke ulu hati lawan. Ini menurutnya memiliki fungsi yang hampir sama
dengan pedang. Disamping itu, dikenal juga istilah “cuki” atau pukulan tangan.
Baik Lukite maupun Cuki’ terangnya, merupakan sekelumit ”senjata tubuh” di
dunia Karate yang harus terus diasah, jika ingin selalu ”tajam”.
Disamping itu, ada juga istilah Osisinobu, yang menurutnya bisa diaplikasi oleh bangsa Indonesia. Osisinobu, berarti pantang menyerah pada penderitaan. Sebagai bangsa yang besar, Indonesia tidak boleh menyerah terhadap kesulitan hidup, atau rakyatnya mengambil jalan pintas, melainkan mesti selalu pantang menyerah mengalahkan hal-hal yang jelek dan bathil.
Saat karateka akan “beradu ilmu” atau fight terhadap lawan, keduanya akan saling menghormat. Sehingga, bagi Karateka tidak hanya menghormat terhadap kawan, kepada lawanpun mesti menghormat.
Demikian pula, ketika akan berdemonstrasi dihadapan ribuan orang, masuk di pintu podium karateka sudah mesti menghormat. Kemudian melangkah memasuki arena, penghormatan pada khalayak juga dilakukan lagi. Artinya, para karateka menghormat kepada ahli beladiri lain,jika ada ahli kebatinan, silat, kungfu, boxing, dan seterusnya. ”Makna penghormatan tersebut, sebelum melakukan pertunjukan.
Osisinobu ternyata juga memiliki makna lain, khusus kepada mahasiswa, jika dia seorang Karateka, maka nilainya pun mesti baik. Sebagai mahasiswa, mesti mencari ”angka merah”, dan memeranginya. Karena Memerangi kelemahan sendiri, sama halnya dengan memerangi lawan.
Aspek yang lainnya, Karateka juga dilatih untuk berteriak dengan lantang dan bergembira. Teriakan itu nantinya akan dikonversi. Saat karateka naik tingkat, mereka akan melakukannya manakala membimbing adik-adiknya. ”Jadi, Karate menciptakan para pimpinan bangsa,” tambah Jan Hoesada.
Dalam karate, juga diajarkan falsafah sanggup meningkatkan prestasi. Menurut Bruce Lee, tidak penting anda lebih hebat dari lawanmu, yang lebih penting adalah kamu harus lebih baik dari dirimu, kemarin. Jadi perwujudannya, setiap hari seseorang mesti lebih baik dari harinya kemarin. Inilah yang menurutnya sebagai ”kemajuan tanpa akhir”.
Karateka juga mesti percaya terhadap Tuhan, ilmunya tidak untuk merusak, hanya boleh digunakan untuk urusan jiwa. Apabila digunakan untuk memuaskan kemarahan, maka menurut Jan, orang tersebut tahu ilmu Karate, tetapi dia bukan Karateka.Bagi seorang Karateka penting untuk berada di jalan yang benar.
B.urutan-urutan gerakan yang dilengkapi
gambar
Didalam kareta ada gerakan dasar yang harus
dikuasai,yakni:kihon (pukulan,tangkisan,dan tendangan)
1.
Pukulan
yang digunakan untuk memukul sasaran adalah pangkal tulang jari telunjuk dan jari tengah.pergelangan harus kuat dan tidak boleh bengkok sedikitpun.yang perlu diperhatikan adalah seluru tenaga harus terkonsentrasidan mengalir kekepalan secara lurus.
yang digunakan untuk memukul sasaran adalah pangkal tulang jari telunjuk dan jari tengah.pergelangan harus kuat dan tidak boleh bengkok sedikitpun.yang perlu diperhatikan adalah seluru tenaga harus terkonsentrasidan mengalir kekepalan secara lurus.
2.Tendangan (Geri)
Keseimbangan badan sangat penting bukan saja karena pada waktu melakukan tendangan, seluruh berat badan ditumpu oleh satu kaki, tapi juga karena danya tekanan balik pada waktu tendangan membentur sasaran. Untuk memelihara keseimbangan ini kaki yang menumpu harus berdiri mantap pada lantai dengan pergelangan kaki dikencangkan. Pada saat melakukan tendangan, pusatkan semua tenaga pada kaki yang menendang dengan bantuan gerakan pinggang dan tarik kaki kembali dengan cepat untuk kembali ke posisi semula yang memungkinkan melakukan tekhnik lainnya.
Keseimbangan badan sangat penting bukan saja karena pada waktu melakukan tendangan, seluruh berat badan ditumpu oleh satu kaki, tapi juga karena danya tekanan balik pada waktu tendangan membentur sasaran. Untuk memelihara keseimbangan ini kaki yang menumpu harus berdiri mantap pada lantai dengan pergelangan kaki dikencangkan. Pada saat melakukan tendangan, pusatkan semua tenaga pada kaki yang menendang dengan bantuan gerakan pinggang dan tarik kaki kembali dengan cepat untuk kembali ke posisi semula yang memungkinkan melakukan tekhnik lainnya.
Gambar :
Mawashi geri
Mae geri
3. Tangkisan (uke)
karate berlainan dengan tinju dan teknik perkelaian lainnya untuk bertahan atau menangkis.banyak tekink untuk menangkis baik dengan kaki maupun dengan tangan.tangkisan harus dilakukan mendahului serangan lawan pada saat yang tepat.
karate berlainan dengan tinju dan teknik perkelaian lainnya untuk bertahan atau menangkis.banyak tekink untuk menangkis baik dengan kaki maupun dengan tangan.tangkisan harus dilakukan mendahului serangan lawan pada saat yang tepat.
C.peraturan-peraturan yang harus dipersiapkan
Pada Kumite Shiai yang biasa
digunakan oleh FORKI yang mengacu peraturan dari WKF, idealnya adalah
menggunakan matras dengan lebar 10 x 10 meter. Matras tersebut dibagi kedalam
tiga warna yaitu putih, merah dan biru. Matras yang paling luar adalah batas jogai
dimana karate-ka yang sedang bertanding tidak boleh menyentuh batas tersebut
atau akan dikenakan pelanggaran. Batas yang kedua lebih dalam dari batas jogai
adalah batas peringatan, sehingga karate-ka yang sedang bertanding dapat
memprediksi ruang arena dia bertanding. Sisa ruang lingkup matras yang paling
dalam dan paling banyak dengan warna putih adalah arena bertanding efektif.
D.-hal-hal yang harus dihindari
1.tendangan dan pukulan tidak bo leh penuh.(non-kontek)
2.jarak saat kumite tetap dijaga
3.saat kumite tidak boleh terlalu banyak gerakan (step)
-hal-hal yang harus diutamakan
1.konsentrasi
2.kecepatan
3.flexibility
E.FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TEKNIK
Adapun hal-hal yang mempengaruhi gerakan dasar karate yaitu :
a.pukulan
adapun komponen fisik yang mempengaruhi pukulan yaitu :
-strength/kekuatan
Yaitu kemampuan otot untuk membangkitkan tegangan /atau kekuatan
terhadap suatu tahanan.
Metode melatih kekuatan lengan yaitu :push up,pull up,dum bell.
-power (kekuatan+kecepatan)
Yaitu kemampuan otot untuk mengeluarkan kemampuan maksimal dalam
waktu yang amat singkat.
Metode melatih power yaitu :mengangkat beban dengan berat 50 kg
dengan mengatur set dan revetisi.
b.tendangan
komponen fisik yang harus di kembangkan yang mempengaruhi
tendangan:
-power(kekuatan+kecepatan)
Yaitu komponen otot untuk mengeluarkan kemampuan maksimal dalam
waktu yang amat singkat.
Metode melatih power kaki:sprint 50 m dengan kecepatan maksimal
dengan menghitung denyut nadi maksimal.
c.tangkisan
komponen fisik yang dikembangkan yang mempengaruhi tendangan
yaitu:
-kekuatan/strength
Yaitu kemampuan otot untuk membangkitkan tegangan /atau kekuatan
terhadap suatu tahanan.
Metode latihannya adalah:push up,pull up.
-kecepatan
Yaitu kemampuan untuk melakukan gerakan-gerakan yang sejenis
secara berturut-turut dalam waktu yang sesingkat-singkatnya.
Metode latihannya yaitu:menarik beban 70kg dengan kekuatan
maksimal dan cepat.
Dalam latihan karate ada beberapa tujuan yang harus dicapai yaitu
1.harus sanggup memelihara kepribadian
2.sanggup patuh kepada kejujuran
3.sanggup mempertinggi prestasi
4.sanggup menjaga sopan santun
5.sanggup menguasai diri
BAB 2.
PEMBAHASAN
Agar suatu teknik dasar dapat efektip factor
dasarberikut harus dipelajari dan harus diperhatikan dalam praktek baik pukulan
,tendangan dan tangkisan.
1) suatu
tekhnik pukulan dapat efektif faktor dasar berikut harus dipelajari dan
harus diperhatikan dalam praktek :
a. lintasan yang tepat.
Gunakan jarak yang paling singkat dan lurus. Dalam waktu yang bersamaan siku tangan yang melakukan pukulan rapat menggesek sisi badan dan kepalan tangan membuat putaran kearah dalam dan tangan yang lainnya ditarik dengan cepat menggesek sisi badan yang lain.
b. Cepat
Tanpa kecepatan yang tinggi pukulan tidak dapat diharapkan memberi hasil yang banyak. Untuk memaksimalkan kecepatan dan kekuatan digunakan bantuan dari tarikan (sentakan) tangan yang satu dan gerakan perputaran pinggang.
c. Pemusatan Tenaga
Pada saat gerakan memukul baru dimulai seluruh otot dalam keadaan rileks. Gearakan dilakukan dengan cepat dan seluruh tenaga dikonsentrasikan, otot dikencangkan pada saat pukulan membentur sasaran.
a. lintasan yang tepat.
Gunakan jarak yang paling singkat dan lurus. Dalam waktu yang bersamaan siku tangan yang melakukan pukulan rapat menggesek sisi badan dan kepalan tangan membuat putaran kearah dalam dan tangan yang lainnya ditarik dengan cepat menggesek sisi badan yang lain.
b. Cepat
Tanpa kecepatan yang tinggi pukulan tidak dapat diharapkan memberi hasil yang banyak. Untuk memaksimalkan kecepatan dan kekuatan digunakan bantuan dari tarikan (sentakan) tangan yang satu dan gerakan perputaran pinggang.
c. Pemusatan Tenaga
Pada saat gerakan memukul baru dimulai seluruh otot dalam keadaan rileks. Gearakan dilakukan dengan cepat dan seluruh tenaga dikonsentrasikan, otot dikencangkan pada saat pukulan membentur sasaran.
2) tendangan (Geri)
Keseimbangan badan sangat penting bukan saja karena pada waktu melakukan tendangan, seluruh berat badan ditumpu oleh satu kaki, tapi juga karena danya tekanan balik pada waktu tendangan membentur sasaran. Untuk memelihara keseimbangan ini kaki yang menumpu harus berdiri mantap pada lantai dengan pergelangan kaki dikencangkan. Pada saat melakukan tendangan, pusatkan semua tenaga pada kaki yang menendang dengan bantuan gerakan pinggang dan tarik kaki kembali dengan cepat untuk kembali ke posisi semula yang memungkinkan melakukan tekhnik lainnya. Beberapa faktor dasar yang harus diperhatikan dalam melakukan tekhnik tendangan :
a. Pada awal gerakan angkat kaki yang akan menendang dengan lutut ditekuk penuh, rapat disamping kaki yang lainnya dan lakukan tendangan dengan bantuan gerakan pinggang.
dab. Hal yang penting dalam tendangan adalah membengkok dan meluruskan lutut. Pada tendangan snap (melecut) misalnya Keage setelah lutut terangkat, tempurung lutut menjadi pangkal dari suatu gerakan setengah melingkar yang cepat. Pada tendangan menyodok seperti Kekomi, lutut yang dalam posisi terangkat itu diluruskan dengan cepat dan kuat kearah sasaran.
Keseimbangan badan sangat penting bukan saja karena pada waktu melakukan tendangan, seluruh berat badan ditumpu oleh satu kaki, tapi juga karena danya tekanan balik pada waktu tendangan membentur sasaran. Untuk memelihara keseimbangan ini kaki yang menumpu harus berdiri mantap pada lantai dengan pergelangan kaki dikencangkan. Pada saat melakukan tendangan, pusatkan semua tenaga pada kaki yang menendang dengan bantuan gerakan pinggang dan tarik kaki kembali dengan cepat untuk kembali ke posisi semula yang memungkinkan melakukan tekhnik lainnya. Beberapa faktor dasar yang harus diperhatikan dalam melakukan tekhnik tendangan :
a. Pada awal gerakan angkat kaki yang akan menendang dengan lutut ditekuk penuh, rapat disamping kaki yang lainnya dan lakukan tendangan dengan bantuan gerakan pinggang.
dab. Hal yang penting dalam tendangan adalah membengkok dan meluruskan lutut. Pada tendangan snap (melecut) misalnya Keage setelah lutut terangkat, tempurung lutut menjadi pangkal dari suatu gerakan setengah melingkar yang cepat. Pada tendangan menyodok seperti Kekomi, lutut yang dalam posisi terangkat itu diluruskan dengan cepat dan kuat kearah sasaran.
3).
. Tangkisan (uke)
Prinsip tangkisan adalah menyimpangkan serangan lawan. Hal ini dapat dicapai dengan mendorong serangan alwan kebawah, keatas ataupun kesamping dan dapat juga menangkap tangan atau kaki lawan.
Seluruh tangkisan harus dilakukan pada saat awal dari serangan lawan. Untuk itu mutlak dikuasai daya antisipasi terhadap serangan lawan.
Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam menangkis :
a. Cegah serangan selanjutnya. Tangkisan yang baik harus mencegah lawan untuk melakukan serangan berikutnya. Dengan demikian tangkisan harus bersifat Ofensif.
b. Dengan Timing yang tepat pukulan dan tendangan dapat ditangkis dengan hanya menggunakan tenaga secukupnya.
c. Posisi dalam menangkis harus selalu memungkinkan kita melakukan serangan balasan.
d. Rusakkan keseimbangan badan lawan.
e. Perputaran lengan yang digunakan untuk menangki dapat membuat tangkisan lebih mudah menyimpangkan serangan lawan. Sebagaimana halnya dalam menyerang, peranan putaran pinggang juga sangat menentukan efektifitas tangkisan. Putaran pinggang diawali oleh tarikan tangan yang lainnya kesisi badan pada saat tangan yang satu melakukan tangkisan.
Prinsip tangkisan adalah menyimpangkan serangan lawan. Hal ini dapat dicapai dengan mendorong serangan alwan kebawah, keatas ataupun kesamping dan dapat juga menangkap tangan atau kaki lawan.
Seluruh tangkisan harus dilakukan pada saat awal dari serangan lawan. Untuk itu mutlak dikuasai daya antisipasi terhadap serangan lawan.
Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam menangkis :
a. Cegah serangan selanjutnya. Tangkisan yang baik harus mencegah lawan untuk melakukan serangan berikutnya. Dengan demikian tangkisan harus bersifat Ofensif.
b. Dengan Timing yang tepat pukulan dan tendangan dapat ditangkis dengan hanya menggunakan tenaga secukupnya.
c. Posisi dalam menangkis harus selalu memungkinkan kita melakukan serangan balasan.
d. Rusakkan keseimbangan badan lawan.
e. Perputaran lengan yang digunakan untuk menangki dapat membuat tangkisan lebih mudah menyimpangkan serangan lawan. Sebagaimana halnya dalam menyerang, peranan putaran pinggang juga sangat menentukan efektifitas tangkisan. Putaran pinggang diawali oleh tarikan tangan yang lainnya kesisi badan pada saat tangan yang satu melakukan tangkisan.
Didalam pertandingan
karate sangat diperlukan ,yang pertama“konsentrasi”.dengan adanya
konsentrasi yang penuh maka kita dapat menguasai gerak-gerik daripada lawan,dan
kita tahu dimana kelemahan lawan kita.dan didalam konsentrasi juga kita dapat
menguasai daerah lawan dapat membaca gerakannya.kedua “kecepatan”,ini
sangat penting untuk menjangkau lawan dan memasuki peluang dengan kecepatan
untuk mendapat poin.ketiga “flexibility”,yang terakhir ini adalah
pangkal dari semua gerakan yang baik,tanpa adanya kelentukan gerakan yang
ditimbulkan tidak akan bagus dan indah.contoh gerakan :untuk melakukan pukulan
dan tendangan mai wasi harus berpusat pada kelentukan pinggang supaya gerakan
itu terlihat indah.
Disamping daripada itu
ada juga hal-hal yang harus dihindari
dalam pertandingan karate;
1.jangan terlalu banyak melakukan gerakan
Hal
ini akan menimbulkan mudah lelah terhadap kondisi tubuh,dan berdampak
negative yaitu;karena badan mengalami
kelelahan dan susah bergerak sehingga mudah dijangkau lawan.
2.jarak saat kumite tetap dijaga
Ini
menjelaskan bahwa supaya kita melihat posisi yang benar dan tidak mudah
dijangkau lawan.
Sumber: wikipedia indonesia
http://simbolonbermanhot.blogspot.com/2013/05/analisis-kondisi-fisik-cabang-olahraga.html
Sumber: wikipedia indonesia
http://simbolonbermanhot.blogspot.com/2013/05/analisis-kondisi-fisik-cabang-olahraga.html
TERIMA KASIH ATAS KUNJUNGAN SAUDARA
Judul: Analisis Cabang Olahraga Karate
Ditulis oleh Berman HS
Rating Blog 5 dari 5
Semoga artikel ini bermanfaat bagi saudara. Jika ingin mengutip, baik itu sebagian atau keseluruhan dari isi artikel ini harap menyertakan link dofollow ke https://vanbolon.blogspot.com/2013/09/analisis-cabang-olahraga-karate.html. Terima kasih sudah singgah membaca artikel ini.Ditulis oleh Berman HS
Rating Blog 5 dari 5