.

New Snowline Chainsen Pro Extra Large Size Eisen Crampon Micro Spikes Snow Ice

New Snowline Chainsen Pro Extra Large Size Eisen Crampon Micro Spikes Snow Ice
Rp 792.953

SONY PLAYSTATION 4 (PS4) 500GB

SONY PLAYSTATION 4 (PS4) 500GB
Rp 4.675.000 - 5.500.000

Novel Bertema Beladiri

Novel Bertema Beladiri

pesan hotel murah di sini !

Iklan

Web Utama

Menu

DIALOG PELATIH DENGAN SANG ATLET KARATE: PELATIH YANG MEMILIKI INTIMASI

Posted by Berman HS Rabu, 09 Maret 2016 0 komentar



Selama 8 (delapan) bulan penuh tim pelatih mempersiapkan program latihannya dengan target mendapat medali emas. Mereka benar-benar matang mempersiapkan atlet andalannya karena ini kesempatan mereka (pelatih) menunjukkan tajinya.
 “Kita latihan power ototmu tungkai dulu, ya ?” saran pelaih fisiknya.
“Itu gunanya apa sinsei ?” tanya Van bolon.
“Kamu kebanyakan bertanya ! gunanya untuk meningkatkan kecepatan mawashi geri-mu,” kesal pelatih fisiknya.
Mawashi geri aku sudah bagus, ngapain lagi di latih couch ? tanyanya lagi.
“Memang sudah cepat, tapi masih kurang, karena di pertandingan level tinggi, kita harus latihan maksimal dan jangan sampai salah memberikan latihan, jangan latihan yang tidak ada hubungannya,” jelas pelatih fisiknya dengan nada putus-putus.
“Maksut sensei apa, saya tidak paham ? tanya sang atlet.
“Kalau fisikmu kurang, atau kalau kamu cepat lelah saat bertanding, jangan hanya latihan VO2Max saja, di latih juga daya tahan ototnya. Begitu juga kecepatan mawashi geri jangan hanya melatih kecepatannya, tetapi latih juga power otot tungkaimu, karena itu berhubungan,” tutur pelatih fisiknya malas.
“explosive power Otot tungkai berhubungan dengan kecepatan mawashi geri.
Explosive power adalah daya ledak atau sering di singkat hanya power (perpaduan antara kekuatan dan kecepatan). Sama seperti orang yang berpikir ada yang lambat berpikir dan ada yang sedang dan ada yang cepat dan itu namanya IQ (Intelligence Quotient), begitu juga otot, ada lambat responnya bergerak, ada sedang, dan ada yang cepat, dan kamu bisa rasakan di pinggang dan pinggang kamu akan terasa berat susah diangkat jika daya ledak otot tungkaimu lemah tetapi disini kecepatan tendangannya harus di latih agar berhubungan dengan daya ledak otot tungkainya,” Lanjuutnya.
“Saya sudah pusing sensei, saya senang kalau langsung praktek di lapangan sensei,” ucap sang atlet.
“Kamu memang sering membuat pelatih kesal . Oke, berdiri, ambil skipping-mu, dan main skpping dulu sampai saya bilang stop,” ucap pelatihnya kesal.
Osh sensei ...,” jawab van Bolon dan pergi berlatih.
Sementara tim lawan melakukan diskusi di dojo Pordibya Bandung (tempat latihan) mereka.
“Kita cari kelemahan dia !” ucap pelatih lawan.
“Tidak tahu di mana kelemahannya sepertinya dia tidak terkalahkan,” cibir asistennya.
“Ada ... pasti ada !” ucap pelatih lawan.
“Tidak ada coach. Kata orang, dia lemah jika kita hanya menahan serangannya, enggak juga, kata orang dia lemah jika diserang terus, tapi apa ? di kejuaraan nasional FORKI, dia yang keluar sebagai pemenangnya. Katanya dia lemah, di bagaian mawashi geri kiri, tapi nyatanya apa ? semua sudah di coba coach,” terang asisten pelatih lawan.
“Kita kumpulkan vidio-vidionya selama pertandingan, lalu kita coba teliti di mana kelemahannya, apakah ada kumpulan vidionya ?” tanya pelatih lawan.
Asisten pelatih lawan     menjawab; “ada coach , ada sama team kita.”
Lalu mereka memutar vidionya dan mencoba memperhatikannya.
“Coba stop di sini !” ucap pelatih lawan.
“Ini coach,” sahut asisten pelatih lawan.
“Ya !!! coba lihat gerakannya sebelum melakukan serangan, dia melakukan langkah pendek, sepanjang ukuran telapak kakinya, di sini bisa kita bisa memotongnya sebelum dia menyerang,” saran pelatihnya dengan yakin.
“Maksutnya coach, kita memotong serangannya,” sahut asisten pelatih lawan.
            “Ya ! artinya atlet kita harus menunggu, dan harus konsentrasi, dan memiliki respon yang tinggi. Lihat ini juga, poinnya semua di hasilkan dari serangan tiba-tiba, jarang sekali dia memotong serangan, tetapi  dia menunggu, saat waktu yang tepat dia lalu menyerang, jadi suruh atlet kita jangan mau melakukan serangan dulu, menunggu dan menunggu tetapi jangan diam di tempat, harus berpindah-pindah tempat,” tutur pelatih lawan dengan yakin.
“Dia pasti banyak caranya coach untuk melakukan cara menghasilkan point,” ucap asisten pelatih lawan ragu.
“Sebelum tanding, kita buat dia cemas, agar gugup di pertandingan,” raung pelatih lawan keras.
“Bagaiamna caranya coach ? tanyanya.
“Kita coba kita hadirkan pacarnya, setahu saya dia mempunyai pacar ?” saran pelatih lawan.
“Atlet, biasanya kalau pacarnya datang, semangat atletnya akan semakin tinggi atau orangtuanya datang dia akan semangat,” pendapat asisten pelatih lawan.
“Iya memang, tapikan dia lain dari yang lain, enggak salahkan kita coba, cara kedua bisa kita soraki jika dia di lapangan, kita suruh team sporter untuk menyorakinya,” ucap pelatih lawan.
Okey coach,,,, bagus,” seru asisten pelatih lawan.
“Ya ! ayo ! latih dulu respon atlet kita, agar bisa menahan gempuran si Van bolon itu,” perintah pelatih lawan.
“Osh ...” seru asisten pelatih lawan.

Hari pertandinganpun di mulai tetapi Van bolon sepertinya mengalami kecemasan, padahal tim pelatih psikologi sudah melatih mentalnya lewat latihan relaksasi dan latihan kecemasan lainya. Tetapi itulah nyatanya, sang atlet mengalami kecemasan.
Biasanya kalau atlet masuk kejuaraan tertinggi apalagi belum pernah di alami, tingkat kecemasan memang akan tinggi, dia kelihatan biasa saja, wajah serius, tetapi pelatihnya tahu betul bahwa dia mengalami kecemasan karena sering menelan ludah dan dua kali permisi ke toilet. Dalam ilmu psikologi olahraga pertanda si atlet mengalami kecemasan.
“Kalau kamu mau berprestasi tinggi, maka turunkanlah rasa kecemasanmu, bukan berarti kecemasan itu tidak penting, kecemasan itu penting tetapi sewajarnya gunanya agar ada motivasi ingin berprestasi,” saran pelatih psikologinya.
“Osh senpai ...” jawabnya yang artinya; ya guru.
“Lihat lawanmu lemah-lemah,,, kamu pasti bisa,” membangkitkan mental Van bolon.

Sumber: Novel Mossak
TERIMA KASIH ATAS KUNJUNGAN SAUDARA
Judul:

DIALOG PELATIH DENGAN SANG ATLET KARATE: PELATIH YANG MEMILIKI INTIMASI


Ditulis oleh Berman HS
Rating Blog 5 dari 5
Semoga artikel ini bermanfaat bagi saudara. Jika ingin mengutip, baik itu sebagian atau keseluruhan dari isi artikel ini harap menyertakan link dofollow ke https://vanbolon.blogspot.com/2016/03/dialog-pelatih-dengan-sang-atlet-karate.html. Terima kasih sudah singgah membaca artikel ini.
Comments
0 Comments

0 komentar:

Posting Komentar

Follow

Ricky Pratama support Eva's Blog - Original design by Bamz | Copyright of OLAHRAGA.

BINTANG

box

kursor

Blogger Widgets - See more at: www.simbolonbermanhot.blogspot.com