Pendahuluan
Masalah prestasi olahraga
Kenapa saya menggabungkan masalah pendidikan dan masalah olahraga pada judul di atas, itu di karenakan masalah pendidikan di atas akan berhungungan ke peningkatan prestasi olahraga.
Dari keterangan UN di atas maka olahraga juga akan otomatis berpengaruh, maka klub-klub olahraga akan bertambah, murid-murid akan semakin banyak ikut klub-klub olahraga, pelatih-pelatih olahraga akan bersaing karena di butuhkan di kegiatan Ekskul.
Maka ini akan bagus untuk mendongkrak prestasi olahraga di Indonesia, jika di perhatikan pemerintah maka pemerintah akan membina pelatih-pelatih olahraga dan membina wasit-wasit olahraga secara rutin (tidak seperti sekarang ini). Maka guru-guru Penjasorkes juga akan termotivasi untuk bagaimana mengajar yang terbaik, karena ada peningkatan gaji jika muridnya berprestasi, maka guru olahraga dan pelatih-pelatih olahraga akan saling membutuhkan dan bekerjasama.
Maka semakin tahun olahraga akan meningkat, pemerintah akan membuat tawaran ke pada seluruh kabupaten-kabupaten yang ada di indonesia, olahraga apa yang paling menonjol di kabupaten itu maka pemerinta akan membagun sarana dan prasaran di kabupaten tersebut, misalnya di kabupaten samosir sering berprestasi olahraga gulat sampai ketingkat nasional maka pemerintah membangun sarana dan prasarana yang ideal di kabupaten samosir, maka di sini juga pemerinta tingkat II akan ikut juga mendorong atlet-atlet yang ada di daerahnya agar berlatih giat dan berprestasi. Maka pemerintah dan olahraga akan saling membutuhkan dan saling bekerjasama dengan baik.
Sehingga semakin lama cabang-cabag olahraga akan semakin maju, misalnya dalam cabang olahraga karate, FORKI (Federasi Olahraga Karate-do Indonesia) akan membuat kejuaraan rutin seperti turnamen sepak bola seperti ISL, bagaimana tidak pengusaha akan tertarik dan ikut berpartisipasi dalam mensponsori pertandingan karate, misalnya kita buat LLK (Lubbang Lonong Karate) , maka kejuaraan karate akan di adakan sekali seminggu yang bernama LLK , maka yang mensponsori kejuaran karate setiap minggu adalah perusahaan Lubbang lonong. Semakin lama maka pihak TV pun akan semakin tenarik untuk menyiarkan (siaran langsung) kejuaraan karate sekali seminggu seperti ISL.
Untuk mengenai peraturannya:
Setiap dojo (kulub) karate harus ada 6 (enam) orang ikut bertanding setiap sekali seminggu dan terdaftar di FORKI agar tidak ganti-ganti, maka ke enam atlet ini akan mengumpulkan poin sebanyak-banyaknya (bisa berupa kumite atau kata) seperti sistim point ISL, maka setiap akhir musim yang telah di tentukan akan ada klub karate yang juara dengan point yang tertinggi, maka di sini akan ada sistem jual beli pemain seperti sepak bola.
Ke enam atlet itu tentunya akan melawan sesuai kelasnya, satu lawan satu (seperti peraturan FORKI sekarang).
Sumber: http://blogpendidikandanguru.blogspot.com/2015/01/masalah-pendidikan-dan-olahraga-di_20.html